JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan,
pemerintah masih berupaya memadamkan titik-titik api di Riau. Pada April
mendatang, akan dilakukan upaya untuk mengantisipasi agar kebakaran
hutan tak meluas dengan mendatangkan 10 unit pesawat amfibi untuk
melakukan water bombing.
Agung mengungkapkan, pesawat amfibi dikerahkan mengingat
wilayah rawan titik api yang tersebar di empat provinsi di Sumatera dan
empat provinsi di Kalimantan.
Ke depannya, Agung berharap agar pemerintah bisa membeli
pesawat-pesawat itu sekaligus membeli perlengkapan yang memadai. Saat
ini, lanjut Agung, pemerintah juga sudah bekerja sama dengan berbagai
instansi untuk mengatasi asap di Riau. Salah satunya adalah dengan hujan
buatan.
Dengan kondisi cuaca di Riau yang berangsur membaik, menurut Agung, penerbangan sudah kembali normal karena jarak pandang kini 7.000-8.000 meter.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kebakaran hutan di Riau bisa diselesaikan dalam waktu 3 minggu. Presiden juga meminta agar instansi terkait mencari langkah yang tepat agar kebakaran hutan tidak berulang setiap tahunnya.
"Ke depan, yang penting dalam waktu 3 minggu, alokasi waktu yang disampaikan ke satuan tugas, api harus padam," ujar Presiden SBY, saat membuka rapat terbatas di KKntor kepresidenan, Rabu (19/3/2014).
Presiden mengatakan, tiga hari belakangan ini, pasca kedatangannya ke Riau, kondisi sudah semakin membaik. Presiden meminta agar seluruh instansi terkait mencari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan di Riau.
"Agar tidak setiap tahun kebakaran sehingga kita tidak selalu menjadi pemadam kebakaran," ujar Presiden.
Sumber : Kompas.com